Selasa, 21 Februari 2012

Life @ boarding house

Kos2an adalah kata yg tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sebagai pelajar utamanya mahasiswa. Kaum mahasiswa seringkali tinggal jauh dari daerah asalnya sehingga mau tidak mau harus memilih untuk mencari tempat berteduh dan mengistirahatkan badan setelah bergumul dengan buku-buka diktat, berorganisasi dan kegiatan2 kampus lainnya. Tak jarang sesampainya di kos2an masih ada kegiatan lainnya yg menunggu, mengerjakan tugas dari dosen ataupun bergaul dengan rekan2 yg tinggal bersama di kos2an tercinta. Oleh karena itu seringkali kita lihat fenomena mahasiswa yg sering pindah kos karena tidak nyaman dengan suasana kos2annya. Baik itu karena ketidakcocokan dengan rekan kos maupun karena situasi kos2an yg tidak kondusif  untuk hidup dan beristirahat.

Alasan memilih kos2an jg berbeda-beda antara mahasiswa satu dengan lainnya, ada yg karena pertimbangan harga dan fasilitas yg diberikan induk semang, ada yg karena ikut2an teman, ada pula yg karena ingin memilih rumah kosan dgn tingkat kebebasan di atas rata2.  Hal ini menyebabkan induk semang mempersiapkan rumah kos2an miliknya sesuai dengan kemauan calon anak kos. Ada yg memilih menurunkan harga, ada yg memberikan fasilitas lebih dibanding rumah kos lainnya, bahkan ada pula yg sengaja membiarkan rumah kosnya tanpa induk semang sehingga terkesan "bebas" dan memudahkan anak kosnya untuk melakukan hal2 di luar kewajaran sebagai kaum akademis. Mirisnya adalah kebanyakan calon anak kos sekarang memilih kos2an yg terkesan "bebas" itu agar terlihat keren diantara teman2 kampusnya. Banyak alasan yg dikemukakan oleh mereka ketika ditanya mengapa memilih kos di sana, mayoritas dari mereka menjawab agar tidak sungkan ketika pulang malam (baik karena kegiatan organisasi yg dia ikuti maupun karena hobi gaulnya yg seringkali lupa waktu atau barangkali sengaja lupa waktu) dan juga membawa temannya ke kos2an karena rekan kos lainnya juga demikian. Bukan bermaksud munafik (saya sendiri juga pernah tinggal di kos2an yg "bebas" walau cuma beberpa bulan) tetapi penulis merasa bahwa kos2an yg "bebas" lebih banyak sisi negatifnya daripada sisi positifnya. Ada saja hal negatif yg akhirnya terjadi di kos2an yg "bebas" itu, mulai dari kehilangan barang, gesekan antar rekan kos, dan hal2 negatif lainnya.

Merebaknya fenomena sex in the kos yg juga merupakan salah satu efek negatif karena menjamurnya kos2an "bebas" di daerah2 yg memiliki kampus sudah sering kita lihat dari media massa maupun dengan mata kepala sendiri. Bukan bermaksud lari dari tuduhan tetapi jika tidak ada kos2an yg "bebas" maka fenomena ini bisa ditekan, walaupun sebenarnya mental para pelakunya juga harus dianalisis dan diperbaiki sesegera mungkin karena mereka mewakili kaum akademis yg notabene nantinya akan menggantikan generasi sebelumnya untuk memimpin dan membawa negara ini ke arah yg lebih baik. Lagipula memang sudah seharusnya jika kita harus bersinergi untuk meminimalisir efek dari fenomena sex in the kos ini secepatnya karena sudah sangat luas dampaknya baik untuk pelaku itu sendiri maupun lingkungan di sekitarnya. Salah satu langkah yg wajib ditempuh adalah peranan lingkungan sekitar kos2an yg dicap "bebas" untuk segera menegur pelaku dan juga pemilik kos agar meraka jera dan tidak melakukan hal itu lagi. Bahkan beberapa daerah sudah menggodok&mengesahkan perda yg mengatur tentang kos2an dan juga sanksi yg akan diterima jika perda tersebut dilanggar. Walaupun pada implementasinya masih sering ditemui kekurangan tetapi ini termasuk salah satu langkah pasti yg telah dilakukan pemerintah untuk mengurangi hal2 negatif yg merabak di masyarakat.

4 komentar:

  1. Ehm., kos2an gw dMalang campur + bebas., tp Qt (anak2 yg di situ) alhamdulillah smpe skrg g pernah da yg melakukan hal2 yg bersifat negatif.. .

    Malah gw terbantu sekali dengan adanya cewek di kosan gw setidaknya tiap pagi g usah cari makan.. . Heheheh.. :p

    Intinya tuh smw kembali lg ke Orang yg tinggal di kosan., dan di kosan pula Qt harus bertanggung jawab atas diri Qt sendiri.. .

    catatan gw dah tinggal di kosan gw ney dah 4 taon.. ^o^

    BalasHapus
  2. Tu smw tergantung yang tinggal d kostan seh . Q dah berkali2 pindah kosta 'bebas' but nothing happen dude

    BalasHapus
  3. So...gimana kalo kita bobok di kostku aja patdh?

    BalasHapus
  4. JANSEN@ ah lo mah cr enakx doang Sen ha5....
    NYOMAN@ ajak gw klo lain kali lo pindah y bro.... :D
    MELLA@ kapan?bo'ong doang kmu Mel...

    BalasHapus